Melakukan Intervensi Bantuan Hidup Dasar
Henti jantung mendadak merupakan salah satu penyebab kematian mendadak 70% out-of-hospital cardiac arrest (OHCA)/kejadian henti jantung di luar rumah sakit terjadi di rumah, dan ÃÂÃÂÃÂñ50% tanpa diketahui.
Hasilnya biasanya buruk, ÃÂÃÂÃÂñ10,8% pasien dewasa OHCA yang mendapat resusitasi oleh penyedia layanan darurat medis/Emergency Medical Services(EMS) bertahan hingga pulang dari rumahsakit. In-hospital cardiac arrest (IHCA)/kejadian hentijantung di rumah sakit, memiliki hasil yang lebih baik, yakni 22,3%- 25,5% pasien dewasa yang bertahan hingga diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support, disingkat BLS) adalah suatu tindakan penanganan yang dilakukan dengan sesegera mungkin dan bertujuan untuk menghentikan proses yang menuju kematian. untuk melindungi otak dari kerusakanyang irreversibel akibat hipoksia, karena peredaran darah akan berhenti selama 3-4menit.
Menurut AHA Guidelines tahun 2005, tindakan BLS ini dapat disingkat dengan teknik ABC yaitu airway atau membebaskan jalan nafas, breathing atau memberikan nafas buatan, dan circulation atau pijat jantung pada posisi shock. Namun pada tahun 2010 tindakan BLS diubah menjadi CAB (circulation, breathing,airway) khusus untuk pasien dengan cardiac arrest Basic Life Support (BLS) mengacu pada penanganan pada pasien yang mengalami henti napas, henti jantung, atau obstruksi jalan napas.
BLS meliputi bbrp keterampilan
1. Mengenali kejadian henti jantung mendadak.
2. Aktivasi sistem tanggapan darurat.
3. Melakukan cardiopulmonaryresuscitation (CPR)/resusitasi jantung paru (RJP) awal, dan
4. Cara menggunakan automated
Adapun untuk mengikuti Pelatihan tersebut silahkan klik link dibawah ini :